Pendidikan dokter spesialis urologi merupakan suatu program yang bertujuan membentuk peserta didik menjadi spesialis urologi yang mempunyai rasa tanggung jawab dalam pengamalan ilmu kesehatan sesuai kebijakan pemerintah. Peserta didik juga dituntut untuk mempunyai pengetahuan yang luas dalam bidang urologi serta mempunyai sikap dan keterampilan yang baik sehingga mampu memecahkan masalah kesehatan secara ilmiah. Peserta didik juga diharapkan mampu menentukan, merencanakan, melaksanakan pendidikan dan penelitian, mengembangkan ilmu ke tingkat akademik yang lebih tinggi serta mengembangkan sikap pribadi sesuai dengan etik ilmu dan etik profesi.
The education of urologists is a training program that aims to build a urologist to have the responsibility in practicing their knowledge according to government policies. Students are also required to have a broad knowledge of urology and have a good attitude and skill to solve many health problems scientifically. The students should also be able to decide, plan, carry out education and research, develop their knowledge to a higher academic level, and build their attitude according to the ethics of science and profession.
Urologi sebagai cabang ilmu kedokteran telah dikenal sejak lama dalam sejarah kedokteran. Peranan ahli urologi sebagai cabang ilmu bedah yang memberikan pelayanan kesehatan juga sudah dirasakan oleh masyarakat, maka sudah selayaknya pendidikan ahli urologi dikelola dengan penuh tanggung jawab.
Urology is a branch of medical science that has been known for a long time in the history of medicine. The role of urologists, as a branch of surgery that provides health services, has also been felt by the community. Therefore, urological education should be managed with a full responsibility.
Urologi merupakan cabang dari ilmu bedah sehingga pendidikan mencakup bidang urologi biasanya didapatkan setiap ahli bedah dalam masa pendidikan spesialis bedah. Seiring dengan perkembangan bidang urologi yang sangat pesat di Indonesia dalam bidang teknik operasi, bedah mikro, pengobatan non-invasif, dan minimal invasive, jumlah penderita yang semakin banyak dan jumlah ahli urologi sebagai tenaga pangajar yang dirasa cukup, maka dicetuskan ide untuk membuka program studi urologi tersendiri yang terpisah dari ilmu bedah.
As a branch of surgery, urological training covers urological field in which usually obtained by a surgeon during their surgical training. The rapid development of urology in Indonesia in term of surgical techniques, microsurgery, non-invasive and minimally invasive treatment, the increasing number patient, along with the sufficient number of urologists as teaching staff initiate the idea of opening a urology study program which is separated from surgery study program.
Adanya program studi ini diharapkan mampu dan mempercepat peningkatan jumlah ahli urologi di Indonesia sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pelayanan urologi yang berkualitas di seluruh Indonesia. Program studi urologi di Indonesia pertama kali dibuka di Jakarta dan Surabaya pada tahun 1984.
The existence of Urology study program is expected to be able and accelerate the increase number of urologists in Indonesia, so that they can meet the needs of the community in excellent quality of urology health services throughout Indonesia. The urology study program in Indonesia was first opened in Jakarta and Surabaya in 1984.
Sejak saat itu, terjadi fase peralihan pendidikan ahli urologi di Indonesia sehingga seorang dokter umum dapat langsung menempuh program pendidikan urologi tanpa harus terlebih dahulu menyelesaikan pendidikan ilmu bedah. Terdapat beberapa dokter yang saat itu sedang menempuh program ilmu bedah beralih menempuh pendidikan urologi.
Since then, there has been a transitional phase in the education of urologists in Indonesia. A general practitioner can directly take a urological training without having to complete surgical training first. There were several doctors who were currently pursuing a surgical program and switched to urological program.
Kolegium Urologi Indonesia (KUI) dibentuk pada tahun 1981. Prof. Oetama menjadi ketua KUI pertama. Kolegium Urologi Indonesia (KUI) dibentuk sebagai badan independen yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaan program pendidikan urologi di Indonesia. Kolegium Urologi Indonesia mulai menyusun rancangan berbagai hal yang dibutuhkan untuk menjalankan pendidikan ahli urologi agar nantinya dihasilkan para ahli urologi yang berkualitas dalam ilmu pengetahuan, keterampilan, dan moral. Saat ini Kolegium Urologi Indonesia dipimpin oleh Prof. dr. Akmal Taher, Sp.U.
Indonesian College of Urology (KUI) was formed in 1981. Prof. Oetama became the first KUI chairman. The Indonesian College of Urology was established as an independent body responsible for the planning and implementation of urological training program in Indonesia. The Indonesian College of Urology began to draft various things needed to carry out urological training so that it can bring urological graduates who have a certain quality in science, skills, and morals aspects. Currently the Indonesian College of Urology is led by Prof. dr. Akmal Taher, Sp.U.
Untuk merencanakan suatu pendidikan urologi yang berkualitas, maka dibutuhkan suatu katalog program studi urologi. Rapat yang berkaitan dengan perancangan katalog program studi urologi pertama kali dilakukan di rumah kediaman Prof. dr. Widjoseno Gardjito di Surabaya dengan beberapa ahli urologi. Selanjutnya, diadakan lagi beberapa pertemuan-pertemuan lanjutan untuk membentuk katalog program studi urologi.
To plan a urological training with a great quality, a catalog of urology study programs is needed. The first meeting related to the design of the urology study program catalog was held at the residence of Prof. dr. Widjoseno Gardjito in Surabaya with several urologists. Furthermore, several follow-up meetings were held to form a catalog of urology study programs.
Petunjuk dan pegangan yang dipakai untuk melaksanakan pendidikan tersebut di atas telah dibakukan oleh IAUI pada pertemuan tanggal 15 Maret 1981 di Surabaya dan tanggal 26 April 1981 di Jakarta. Dokumen hasil pertemuan tersebut telah disempurnakan menjadi suatu rancangan katalog pendidikan urologi di Indonesia. Kemudian rancangan katalog tersebut dibahas dan disempurnakan dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh Konsorsium ilmu kedokteran bersama anggota konsil Ikatan Ahli Urologi Indonesia di Jakarta tanggal 21 sampai dengan tanggal 24 Januari 1982.
The instructions and guidelines used to carry out the education mentioned above have been standardized by the IAUI at the meeting on March 15th, 1981 in Surabaya and April 26th, 1981 in Jakarta. The document resulting from the meeting has been refined into a catalog for urological training in Indonesia. After that the catalog design was discussed and refined in a meeting organized by the Consortium of Medical Sciences with members of Indonesian Urological Association in Jakarta from January 21st to 24th 1982.
Setelah pertemuan di atas, dicapai kesepakatan bahwa dokumen yang telah disempurnakan tersebut diresmikan menjadi Katalog Program Studi Ahli Urologi di Indonesia. Katalog tersebut menjadi pegangan dan acuan utama dalam pelaksanaan program pendidikan ahli urologi di Indonesia.
After the above meeting, an agreement was reached that the refined document was inaugurated as a Catalog of Urology Study Programs in Indonesia. The catalog is the main guide and reference in the implementation of the urology education program in Indonesia.
Buku katalog ini terdiri dari dua bagian, yaitu :
The catalog consists of two parts, namely:
Bagian yang bersifat umum, berisi perumusan dan persyaratan yang pada dasarnya sama dengan yang telah disepakati oleh Rapat Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri se-Indonesia tanggal 24 sampai 26 April dan 22 sampai 24 Juni 1978 dengan sedikit penyempurnaan.
The general section contains the formulation and requirements which are basically the same as those agreed upon by the Meetings of the Deans of the Faculty of Medicine in Indonesia from April 24th to 26th and June 22nd to 24th, 1978 with minor improvements.
Bagian yang bersifat khusus yang telah dimantapkan pada pertemuan anggota konsil IAUI dan Konsorsium Ilmu Kedokteran di Jakarta tanggal 21 sampai dengan tanggal 24 Januari 1982 dan tanggal 30 sampai dengan 31 Januari 1982.
The special section which was established at the meeting of IAUI council members and the Consortium for Medical Sciences in Jakarta on January 21st to 24th , 1982 and from January 30th to 31st, 1982.